Sebuah Renungan

Alangkah malangnya saat ajal tiba, kita masih berlumur dosa berbalut nista...
Inilah Malam pertama kita di alam kubur....,
Sendiri...dicekam sepi...gelap yang tak pernah terbayang...
Hilanglah sudah semua gemerlap dunia...,
Rumah dengan hasil jerih payah bertahun-tahun telah kita bangun,
Istri yang cinta dan pengabdiannya, begitu tulus...

Anak, yang melekat padanya darah daging kita...

Orang tua yang tetesan kasih sayangnya, mengalir ditubuh kita...
Dan Perusahaan yang mati-matian kita habiskan waktu untuknya...
Mobil mewah yang selalu jadi kebanggan...

Tapi...kini hari itu telah pergi...,
Masa pun telah tiada...,
Yang tersisa hanya dosa yang terus terbayang...,

Teringat akan Istri yang senantiasa dilantarkan hak-haknya...
Anak yang telah kita kotori tubuhnya dari nafkah yang haram...
Orang tua yang di sisa hidupnya, belum sempat dibahagiakan...
Handaitaulan yang meminta bantuan kita biarkan...
Dan Kawan-kawan yang telah banyak kita kecewakan...

Ya Allah...masihkah ada hari milik-Mu untukku...?
Agar bisa kutuntaskan semua urusan ku...
Lilitan hutang yang belum terbayar...
Banyaknya amanah dan kepercayaan yang tidak disampaikan...
Beribu janji yang sering diingkari...
Dan uang korupsi yang telah kami nikmati dan kami bagi...

Kini pintu Mu sudah tertutup rapat...
Bertaubat sudah terlambat...
Menyesali diri sudah tak berarti...
Dan tinggallah sendiri menanggung beban dosa dan kesalahan yang tak termaafkan...
Merasakan penderitaan yang panjang, yang tiada berakhir...

Sekarang, adakah dalam hati kita mati itu sebagai penasehat...?
Semoga...selagi ada waktu...
Kita selalu senantiasa beribadah pada yang Maha Kuasa,
Amin...Amin ya robbal 'alamin...

Semoga renungan diatas bisa menyadarkan kita atas dosa-dosa yang pernah kita buat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa tinggalkan saran yah, terima kasih telah berkunjung!

..:::( Anda tidak akan bisa menghindari keharusan untuk meniru. Maka menirulah, tetapi pastikan bahwa Anda sulit ditiru. Dengannya, Anda menjadi original ):::.. (Mario Teguh).